Last modified: 2025-10-17
Abstract
Abstract
Education plays an important role in shaping individuals to become moral and responsible persons. Immanuel Kant, a German philosopher, stated that humans do not immediately become fully human at birth, but must be guided through the process of education. According to Kant, the main purpose of education is to shape reason and morality, so that humans are able to act based on consciousness and moral principles, not merely external impulses or commands. This study aims to examine Kant's thoughts on moral education and their relevance to the implementation of ethics education in Indonesian schools. Using a literature review method, this study highlights how Kant's views can be used as a basis for designing ethics education that not only emphasizes memorization of norms but also encourages students to think critically and act autonomously. The results of the study show that the values in Kant's thinking are in line with the objectives of Indonesian national education, particularly in shaping the character and personality of students. Therefore, Kant's thinking remains relevant as a philosophical foundation in strengthening ethics education oriented towards the formation of well-rounded individuals.
Abstrak
Pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk manusia menjadi pribadi yang bermoral dan bertanggung jawab. Immanuel Kant, seorang filsuf dari Jerman, menyatakan bahwa manusia tidak langsung menjadi manusia seutuhnya sejak lahir, melainkan harus dibimbing melalui proses pendidikan. Menurut Kant, tujuan utama pendidikan adalah membentuk akal budi dan moralitas, agar manusia mampu bertindak berdasarkan kesadaran dan prinsip moral, bukan sekadar dorongan atau perintah luar. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemikiran Kant tentang pendidikan moral dan relevansinya dengan pelaksanaan pendidikan etika di sekolah-sekolah Indonesia. Dengan menggunakan metode studi pustaka, penelitian ini menyoroti bagaimana pandangan Kant dapat menjadi dasar dalam merancang pendidikan etika yang tidak hanya menekankan hafalan norma, tetapi juga mendorong siswa untuk berpikir kritis dan bertindak secara otonom. Hasil kajian menunjukkan bahwa nilai-nilai dalam pemikiran Kant sejalan dengan tujuan pendidikan nasional Indonesia, khususnya dalam membentuk karakter dan kepribadian peserta didik. Oleh karena itu, pemikiran Kant tetap relevan sebagai landasan filosofis dalam penguatan pendidikan etika yang berorientasi pada pembentukan manusia yang utuh.