Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma
October 22, 2024 – October 23, 2024
Seminar Nasional Filsafat dan Teologi Kontekstual II dengan tema “Perjumpaan: Pendekatan Filosofis dan Humaniora” yang diselenggarakan Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada 22 Oktober 2024 ini berupaya menampung gagasan dari kalangan akademisi untuk merefleksikan makna dan relevansi perjumpaan dalam telaah filosofis dan humaniora.
Seminar ini merupakan upaya menerjemahkan visi Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma (USD). Adapun Visi Fakultas Teologi USD adalah menjadi komunitas akademis yang unggul dalam kajian filosofis-teologis atas realitas kehidupan secara kontekstual demi terwujudnya masyarakat yang semakin bermartabat.
Visi ini lantas dijabarkan dalam tiga misi, yaitu: 1) Menyelenggarakan pendidikan filsafat dan teologi yang holistik dan dialogis melalui pendekatan yang menjunjung tinggi martabat manusia; 2) Memajukan penelitian filsafat dan teologi yang kontekstual dengan berorientasi pada nulai-nilai universal, kebangsaan, dan dialog kemanusiaan, dan 3) Mengambil bagian dalam pengembangan masyarakat (lokal dan dunia) yang terbuka, majemuk, demokratis, dan cinta lingkungan (ekologis).
Tampak jelas bahwa salah satu unsur pokok filsafat dan teologi kontekstual adalah terjadinya dialog. Tidak ada dialog tanpa diawali dengan perjumpaan. Perjumpaan menjadi wahana dialog yang setara, saling menghormati, sekaligus saling memperkaya.
Dialog dengan filsuf dan teolog yang berseberangan pandangan sudah menjadi bagian dari proses berfilsafat dan berteologi itu sendiri. Proses pencarian kebenaran menjadi lebih menarik dan inspiratif ketika sebuah tesis diuji dengan antitesis hingga mencapai sintesis.
Menurut Federation of Asian Bishops’ Conferences dalam sidang tahun 1974 di Taiwan, dialog Gereja di Asia semestinya mencakup paradigma “tri-dialog”. Tiga dialog dalam konteks Asia ialah 1) Dialog dengan budaya-budaya Asia, 2) dialog dengan agama-agama Asia, dan 3) dialog dengan kaum miskin Asia.
Perbincangan mengenai tri-dialog ini selalu aktual dan relevan ketika kita menyadari konteks hidup kita di Asia, benua dengan keberagaman kultural yang luar biasa. Indonesia menjadi salah satu wajah keberagaman tersebut. Kearifan lokal yang berjumpa dengan pemikiran dan gaya hidup modern juga menandai wajah keberagaman di Nusantara.
Rupa-rupanya, pesona dialog dan keberagaman di Indonesia memikat hati Paus Fransiskus. Pemimpin tertinggi umat Katolik Romawi sedunia ini akan berkunjung pada awal September 2024 ini. Salah satu agenda beliau adalah perjumpaan lintas iman di Masjid Istiqlal Jakarta pada 5 September pagi.
Bersama siapa saja yang berkehendak baik, Paus Fransiskus mengajak keterlibatan dalam membela martabat manusia, solidaritas terhadap orang miskin, dan melestarikan alam ciptaan. Paus Fransiskus juga giat membahas tema dan pemikiran mengenai kaum migran, koneksitas dan makna relasi di era digital, serta pendidikan yang humanis di era kemajuan teknologi. Inilah dialog kehidupan yang relevan di tengah situasi dunia yang ditandai ketimpangan dan perusakan alam.
Tujuan
- Menyediakan ruang untuk merefleksikan secara filosofis-ilmiah manusia Indonesia sehingga memunculkan pengetahuan baru tentang manusia Indonesia.
- Mendiseminasikan karya ilmiah para peneliti, dosen dan mahasiswa, terutama di bidang filsafat dan teologi, baik di lingkungan internal maupun eksternal USD.
- Menjadi wahana berbagi dan mengembangkan gagasan untuk pengembangan manusia Indonesia yang unggul secara lebih relevan dan kontekstual.
- Mengakomodasi berbagai perspektif keilmuan tentang tema-tema martabat kemanusiaan, pendidikan, ketuhanan, kehidupan komunitas, bermasyarakat, sosial politik, budaya, ekologi, dll.
- Menghadirkan wacana pengetahuan bagi masyarakat luas.

Conference Information
- » Overview
- » Track Policies
- » Program
- » Presentations
- » Conference Schedule
- » Registration
- » Accommodation
- » Organizers and Partners
- » Timeline
TERMS OF REFERENCE
SEMINAR NASIONAL FILSAFAT FAKULTAS TEOLOGI III
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
24 OKTOBER 2025
Tema
Etika Keberlanjutan sebagai Imperatif Moral:
Dalam menghadapi krisis global ekologis, ketidakadilan dan ketimpangan sosial, dan degradasi moral publik, dibutuhkan refleksi, diskursus dan dialog serta aksi bersama lintas sektor. Pendekatan lintas sektor ini menjadi conditio sine qua non – faktor yang mutlak diperlukan. Mendiang Paus Fransiskus –pemimpin tertinggi Gereja Universal yang Satu, Kudus, Katolik dan Apostolik– dalam ensiklik Laudato sì, menekankan pentingnya “Ekologi Integral” yang tidak memisahkan isu lingkungan dari isu sosial dan spiritualitas. Sri Paus menegaskan, bahwa problem dan krisis lingkungan, sosial, ekonomi dan spiritual adalah satu kesatuan krisis yang tidak dapat dipisahkan. Dengan demikian, jalan penyelesaian pun tidak mungkin dilakukan secara terpisah, melainkan secara holistik integral dengan pendekatan interdisipliner.
Seminar Nasional Filsafat dan Teologi Kontekstual III dengan tema “Etika Keberlanjutan sebagai Imperatif Moral: Menenun Masa Depan Bersama dalam Bingkai Ekologi Integral, Pendidikan dan Politik yang Berkeadilan”, yang diselenggarakan oleh Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada 24 Oktober 2025 ini berupaya membuka ruang dialog bagi para akademisi, mahasiswa, pegiat lingkungan dan masyarakat umum untuk menggali dan mengintegrasikan nilai-nilai etis keberlanjutan dalam pendidikan, kebijakan publik dan dalam kehidupan bersama.
Seminar ini juga merupakan upaya menerjemahkan visi Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma (USD): “Menjadi komunitas akademis yang unggul dalam kajian filosofis-teologis atas realitas kehidupan secara kontekstual demi terwujudnya masyarakat yang semakin bermartabat”. Gagasan visioner ini kemudian dijabarkan dalam tiga misi utama, yaitu: 1) Menyelenggarakan pendidikan filsafat dan teologi yang holistik dan dialogis melalui pendekatan yang menjunjung tinggi martabat manusia; 2) Memajukan penelitian filsafat dan teologi yang kontekstual dengan berorientasi pada nulai-nilai universal, kebangsaan, dan dialog kemanusiaan, dan 3) Mengambil bagian dalam pengembangan masyarakat (lokal dan dunia) yang terbuka, majemuk, demokratis, dan peduli lingkungan hidup (ekologis).
Realitas sosial yang perlu dikaji secara filosofis dan teologis dari visi Fakultas ini, memiliki nama sendiri-sendiri, dan Seminar ini mencoba mengangkat realitas kehidupan itu dengan berfokus pada tiga tema aktual: krisis ekologi global, ketidakadilan dan ketimpangan sosial yang menuntut tanggungjawab moral dalam hidup bersama dan membutuhkan pendekatan holistik-interdisipliner-berkelanjutan.
Bersama siapa saja yang berkehendak baik, Paus Fransiskus mengajak keterlibatan dalam membela martabat manusia, solidaritas terhadap orang miskin, menjaga, merawat dan melestarikan keutuhan alam ciptaan. Inilah dialog kehidupan yang relevan di tengah situasi dunia yang ditandai krisis lingkungan hidup, ketidakadilan sosial dan degradasi moral publik.
- Merefleksikan etika berkelanjutan sebagai tanggungjawab moral bersama. Dalam konteks Nusantara, seminar ini bertujuan menyediakan ruang untuk merefleksikan secara filosofis-ilmiah manusia Indonesia dan tanggungjawabnya menjaga dan merawat bumi Nusantara sebagai rumah bersama, mengusahakan kesejahteraan sosial yang berkeadilan dan kebaikan bersama (bonum commune).
- Menggali kontribusi Ajaran Sosial Gereja dengan fokus pada dokumen-dokumen yang mendalami tema menjaga dan merawat keutuhan ciptaan (tema ekologi) dan tema keadilan serta kesejahteraan sosial.
- Membangun kesadaran kritis melalui pendidikan ekologis (eco-pedagogy) dan dialog lintas disiplin ilmu.
- Menyusun rekomendasi kebijakan dan aksi nyata yang berpihak pada keadilan ekologis dan sosial.
- Mendiseminasikan karya ilmiah para peneliti, dosen dan mahasiswa, terutama di bidang filsafat dan teologi, baik di lingkungan internal maupun eksternal USD.
- Menjadi wahana berbagi dan mengembangkan gagasan untuk pengembangan manusia Indonesia yang unggul secara lebih relevan dan kontekstual.
3. Ruang Lingkup - Cakupan
Tema Seminar ini membuka ruang diskusi interdisipliner dalam berbagai cakupan berikut:
- Kajian filsafat dan etika keberlanjutan
- Kajian filsafat dan kelestarian keutuhan ciptaan
- Kajian Filsafat dan Ekologi Integral
- Kajian filsafat dan multi-etnisitas
- Kajian filsafat dan religiositas etnis
- Kajian filsafat dan hak azasi manusia
- Kajian filsafat dan Pancasila
- Kajian filsafat dan demokrasi
- Kajian filsafat dan pendidikan generasi contemporer
- Kajian filsafat dan pendekatan interdisiplinaritas
- Kajian filsafat dan perkembangan teknologi informasi
- Moral social studies, etika publik dan masyarakat Indonesia
4. Penyelenggara
Fakultas Teologi - Universitas Sanata Dharma
5. Waktu dan Tempat – Tanggal-Tanggal Penting
- 01 Oktober 2025 : Batas pengumpulan abstrak (bagi peserta umum)
- 12 Oktober 2025 : Pengumuman abstrak yang diterima
- 20 Oktober 2025 : Batas pengumpulan artikel lengkap
- 24 Oktober 2025 : Hari Seminar
6. Peserta Seminar
- Mahasiswa Sarjana dan Pasca Sarjana Fakultas Teologi USD
- Dosen Fakultas Teologi USD
- Masyarakat Umum
7. Luaran (Output):
- E-Sertifikat
- Publikasi Prosiding
- Rekomendasi kebijakan dan aksi komunitas
- Jejaring kolaboratif lintas sektor untuk advokasi ekologi
NARAHUBUNG:
Fidelis Awang Bisono
Email: seminarfilsafat.teo@usd.ac.id HP/WA: +62 823-2341-9630